Budidaya Jahe Merah di Halaman Rumah yang Super Praktis

Saya sangat suka minum air jahe merah. Tidak hanya saat sedang masuk angin atau merasa tidak enak badan saja, terkadang minuman jahe hangat seperti wedang jahe, bandrek maupun sekoteng sering saya jadikan teman saat saya bekerja hingga larut malam. Hasilnya memang luar biasa, badan tetap terasa enak saat bangun di pagi hari.

Dengan niatan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sendiri, saya pun memutuskan untuk belajar cara budidaya jahe merah di halaman rumah. Dengan hanya memanfaatkan lahan yang sedikit di halaman depan rumah saya, siapa sangka hasilnya bisa begitu melimpah hingga saya bisa berbagi dengan tetangga saya. Tapi semua ini masih angan-angan saya saja haha, karena saat ini saya masih mengontrak dan rumah kontrakan saya tidak ada lahan sisa sedikitpun. Semoga saja suatu saat bisa terwujud, Aamiin. - Greenmara

Budidaya Jahe Merah

Meski saya belum pernah mencoba membudidayakan jahe merah sendiri di halaman rumah saya, namun inilah sekilas informasi yang telah saya kumpulkan dari beberapa sumber tentang budidaya Jahe Merah yang praktis dan pasti bisa dilakukan oleh siapapun termasuk seorang pemula. Silahkan pelajari dan coba lakukan di rumah, saya doakan semoga berhasil.

Jenis Jahe: Jahe Merah, Jahe Putih dan Jahe Emprit

Sebelum kita mempelajari cara budidaya Jahe Merah, saya ingin memperkenalkan terlebih dahulu jenis-jenis jahe yang ada di Indonesia dan perbedaan antar satu jenis dengan jenis lainnya. Dengan begini anda akan bisa memutuskan nantinya apakah anda tetap ingin membudidayakan jahe merah atau beralih ke jenis jahe lainnya.

Jahe Merah

Diantara ketiga jenis jahe yang ada di Indonesia, jahe ini adalah satu-satunya yang memiliki warna paling mencolok. Jika dilihat dari teksturnya, jahe merah memiliki serat yang lebih kasar dibanding dua jenis jahe lainnya. Aroma jahe merah juga bisa dikatakan lebih tajam dan pedas dibanding jenis yang lain. Saat sudah tua (usia kisaran 9 - 10 bulan), jahe merah dipanen untuk dijadikan obat atau jamu. Terkadang jahe merah juga diekstrak untuk diambil minyak atsirinya sebagai bahan pengobatan.

Jahe Putih

Berwarna putih bersih. Warna putihnya cenderung lebih terang jika dibandingkan jahe emprit. Beberapa nama lain untuk jahe ini misalnya: jahe gajah, jahe kuning besar, atau jahe badak. Nama-nama ini sesuai dengan wujud fisiknya yang berukuran besar dan gemuk. Jahe putih memiliki sedikit serat dan teksturnya jauh lebih lembut ketimbang jahe merah. Jenis jahe ini umumnya dikonsumsi pada usia muda. Biasanya jahe ini dipakai sebagai bumbu masakan atau bisa juga diseduh dan dijadikan minuman seperti jahe merah.

Jahe Emprit

Merupakan jenis jahe yang dipercaya sebagai varietas lokal di Indonesia. Ukuran nya tergolong kecil, hanya berkisar 30 cm. Warna nya putih keabuan (tidak seputih jahe putih). Jahe ini berserat lembut dan aroma nya tidak terlalu tajam. Manfaatnya sama seperti jahe putih hanya ukuran nya saja yang berbeda.

Bagaimana? sudah jelas kan beda masing-masing jenis jahe di atas? Sebenarnya, masing-masing jenis jahe memiliki manfaat yang kurang lebih sama antara satu dan lainnya. Namun jahe merah memang cenderung lebih kuat efeknya saat dikonsumsi atau digunakan. Selain itu memang permintaan akan jahe merah jauh lebih tinggi ketimbang dua jenis jahe lainnya. Itulah sebabnya kita akan mempelajari cara budidaya jahe merah lebih dulu.

Budidaya Jahe Merah di Polybag

Lho, kenapa judulnya jadi budidaya jahe merah di polybag? bukannya tadi yang ingin kita pelajari adalah budidaya jahe merah di halaman rumah ya? Ya, benar sekali. Ini merupakan alternatif yang bisa kita lakukan jika halaman rumah kita tidak terlalu besar. Tapi jika nantinya anda ingin menanam jahe merah secara langsung ke tanah, itu boleh saja dan caranya pun tidak ada yang berbeda.

Langkah-Langkah Budidaya Jahe Merah di Polybag

1) Persiapkan polybag (ukuran sesuai keinginan anda, namun disarankan untuk menggunakan polybag berukuran 40x50 cm)
2) Persiapkan media tanam (dianjurkan untuk menggunakan campuran tanah, pasir dan pupuk organik dengan perbandingan 3:1:2 atau 2:1:1
3) Pemilihan Bibit - ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bibit:
  • Bibit berasal dari jahe yang sudah tua (kisaran usia 10 bulan)
  • Bukan jahe yang sudah disimpan terlalu lama
  • Kulit rimpang jahe tidak luka atau terkelupas karena proses penggalian
  • Berwarna merah cerah dan menyala
  • Terhindar dari bahan asing (kerikil, hama ataupun biji tnaman lain)
4) Potong bibit menjadi beberapa bagian (pastikan setiap potongan memiliki setidaknya dua mata tunas)
5) Rendam calon bibit dalam larutan anti jamur (bisa gunakan Dithane 45)
6) Penyemaian - Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan dalam proses penyemaian:
  • Siapkan wadah berukuran besar
  • pada lapisan wadah paling dasar, letakkan bakal bibit
  • taburkan sekam padi atau abu gosok di atas lapisan pertama
  • ulangi langkah ini hingga wadah penuh dan semua bibit telah masuk (lapisan teratas adalah abu gosok atau sekam padi)
  • siram media semai anda hingga terlihat lembab. Lakukan setiap pagi dan sore hari
  • jaga terus kelembaban media semai hingga bibit mulai tumbuh (perkiraan waktu 2 hingga 4 minggu)
7) Penanaman - Ikuti langkah-langkah berikut untuk menanam jahe merah di dalam polybag:
  • siapkan polybag
  • isi polybag dengan media tanam (tanah, pasir dan pupuk organik)
  • buat lubang seukuran bibit lalu masukkan bibit, kemudian tutupi dengan media tanam
  • tekan-tekan sedikit media tanam hingga bibit tertutup sempurna
  • siram media tanam dan jaga agar selalu lembab
  • rawat tanaman kita hingga usia panen tiba (sekitar 10 bulan)
8) Panen - Hal-hal yang perlu anda ketahui tentang panen jahe merah:
  • Jahe Merah siap panen di usia 10 bulan
  • Tanda bahwa tanaman jahe anda siap panen adalah daun dan batangnya berubah menguning dan jadi kering
  • Memanen jahe merah dalam polybag jauh lebih mudah ketimbang memanen dari tanah. Kita hanya perlu merobek polybag dan membersihkan tanah yang masih menempel pada rimpang jahe
  • Angkat dan bersihkan rimpang jahe (cuci dengan air bersih jika dirasa perlu)
  • Tergantung ukuran polybag dan rumpun, namun satu rumpun jahe merah bisa menghasilkan sekitar 2 hingga 5 kg rimpang jahe

Bagaimana? Cukup praktis ya ternyata budidaya jahe merah di halaman rumah. Mari kita coba! hehe. Terimakasih atas kunjungannya, sampai jumpa lagi.

Referensi:

  1. Kenali Manfaat Jahe Merah, Jahe Putih, dan Jahe Emprit - https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3643412/ini-bedanya-manfaat-jahe-merah-jahe-putih-dan-jahe-emprit - Diakses tanggal 5 September 2021
  2. Budidaya Jahe Merah dengan Sistem Polybag - https://dispertan.bantenprov.go.id/lama/read/artikel/561/Budidaya-Jahe-Merah-dengan-Sistem-Polybag.html - Diakses tanggal 5 September 2021
  3. Cara Budidaya Jahe Merah Bisa Meraup Keuntungan Lebih dari 90 Juta Sekali Panen - https://gdm.id/budidaya-jahe-merah/ - Diakses tanggal 5 September 2021
  4. Budidaya Jahe Merah di Polybag, Sederhana Hasil Melimpah - https://tabloidsinartani.com/detail/indeks/family-style/14182-Budidaya-Jahe-Merah-di-Polybag-Sederhana-Hasil-Melimpah - Diakses tanggal 5 September 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbagai Manfaat Baking Soda untuk Tanaman Kesayangan Kita

Siapa sangka, baking soda yang selama ini kita kenal sebagai bahan pembuat makanan ternyata juga bisa bermanfaat untuk tanaman ya...