Semua tanaman sudah pasti membutuhkan air untuk terus tumbuh dan berkembang. Masalahnya, tidak semua tempat memiliki kapasitas air yang sama. Sebagian tempat kadang hanya memiliki cadangan air yang sangat sedikit, bahkan mungkin ada yang sudah kekeringan. Bagaimana ya solusinya? Simak deh tips berkebun dengan air yang sedikit berikut ini. - Greenmara
Cara Berkebun dengan jumlah Air yang sedikit
Sumber daya alam yang paling penting bagi tanaman adalah air. Sebagai sebuah komoditas terbatas, air bisa saja menjadi langka pada musim kemarau. Oleh karena itu, sangat penting rasanya bagi kita untuk memahami kebutuhan tanaman akan suplai air agar kita dapat mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah penyusutan jumlah air dari taman kita dan mulai berkebun dengan air yang sedikit.
Hal yang perlu Diperhatikan
Penyimpanan air
Untuk taman rumahan, keberadaan tangki air merupakan hal yang harus ada di halaman anda. Tangki yang kita gunakan bisa berbahan plastik, resin, kayu atau bahkan berbahan metal seperti yang sedang ramai dipakai saat ini. Untuk ukuran, kita bisa menggunakan tangki 40 liter (10 galon) atau tangki 450 liter (120 galon).
Penting untuk diperhatikan! Jika air di dalam tangki penyimpanan akan disimpan di tangki tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama, buatlah naungan di sekitar tangki tersebut untuk melindunginya dari matahari. Jangan lupa, sesekali aduklah air secara merata untuk memastikan kadar oksigen tetap terkandung di dalamnya.
Selang / Sprinkler
Untuk ukuran taman yang luas, penggunaan sprinkler putar (alat siram otomatis) adalah pilihan yang lebih baik daripada selang. Sprinkler ini akan bekerja sendiri dengan cara berputar sambil menyiram air ke sekelilingnya dan kemudian secara otomatis mati pada akhir perputarannya.
Untuk taman rumahan yang ukurannya tidak begitu luas, penggunaan selang untuk menyiram koleksi tanaman kita sepertinya terdengar lebih baik dibandingkan dengan penggunaan sprinkler putar dimana sekitar 80% air bisa menguap begitu saja ke atmosfir.
Perubahan iklim
Memahami lingkungan alami tanaman di kebun kita akan membantu kita dalam menghadapi perubahan yang mungkin terjadi. Hal-hal seperti perubahan curah hujan, intensitas matahari, bisa saja menyebabkan tanaman mengalami kerusakan, seperti misalnya kekeringan daun. Ini menunjukkan pada kita betapa pentingnya proses pemilihan tanaman yang cermat untuk keberlangsungan taman di halaman rumah kita.
Di beberapa wilayah, hujan mungkin tidak turun sepanjang tahun dan selama bulan-bulan. Ini berarti, akan banyak tanaman asli dari daerah ini yang dapat bertahan hidup pada kelembaban yang sangat sedikit dan sebagian besar akan tumbuh dengan baik di daerah kering dengan musim panas yang panjang.
Tanah (Media tanam yang tepat)
Mempersiapkan tanah / media tanam sangatlah penting untuk dilakukan di awal. Jika tanah yang tersedia bersifat seperti tanah liat yang padat, kita bisa menambahkan pasir ke dalamnya untuk membuka pori-pori tanah serta menambahkan bahan organik seperti kompos dan sebagainya untuk memperkaya kualitas tanah. Dengan begini, tanah akan mampu menahan air tanpa harus tercipta semacam genangan pada saat penyiraman nantinya, sehingga pertumbuhan tanaman pun akan jauh lebih cepat.
Penyiraman
Tanaman yang sudah tumbuh dengan baik membutuhkan sekitar 2,5 cm air setiap 10 hari di musim kemarau. Untuk memastikan perlakuan yang benar, gunakanlah pengukur curah hujan yang ditempatkan di dekat tanaman saat proses penyiraman. Siramilah tanaman di pagi dan sore hari ketika kelembaban akan bertahan lebih lama di tanah.
Kita juga bisa membuat semacam 'reservoir (cadangan air)' dengan menggali sedikit cekungan di tanah di sekitar tanaman. Hal ini bisa mencegah air menyebar terlalu jauh dari tanaman. Tanaman yang terendam dengan baik ternyata lebih baik daripada tanaman yang sering di siram namun dengan air yang sedikit.
Tidak baik hanya membuat tanah menjadi lembab – tanah harus dibasahi secara menyeluruh agar air dapat mengalir ke akar – zona akar atau 60 cm atas tanah harus dibasahi. Sebagai panduan, 24 liter per meter persegi setiap 7-10 hari akan cukup untuk mempertahankan pertumbuhan tanaman.
Pasir kasar mungkin menahan 5 cm curah hujan di 60 cm teratas tanah, sementara tanah liat mungkin menahan 10,5 cm hujan. Ingatlah untuk bersahabat dengan alam dan tidak menentangnya.
Memilih tanaman yang tepat
Tanaman yang tumbuh di daerah Mediterania telah mengembangkan jenis dedaunan dan sistem penyimpanan yang khas, untuk meminimalkan kehilangan air atau menyimpan air pada periode kekeringan.
Daun berbulu (seperti pada verbascum dan phlomis) membantu mengurangi efek pengeringan angin dan akan memantulkan sinar matahari. Tanaman dengan daun kasar atau lilin (seperti bergenia dan sedum) membantu mencegah kehilangan air dan penguapan oleh angin; mereka biasanya berwarna abu-abu, yang akan memantulkan sinar matahari.
Lapisan lilin atau glaucous membantu menyegel kelembapan. Rumput dan tumbuhan runjung memiliki daun tipis seperti jarum yang kehilangan sedikit air. Area permukaan kecil daunnya mencegah kehilangan air yang berlebihan melalui penguapan dan beberapa akan menggulung daunnya ke dalam, sehingga mengurangi permukaannya lebih banyak lagi.
Beberapa tanaman, seperti sikat botol (callistemon) atau adas (Foeniculum vulgare), mengurangi ukuran daunnya sedemikian rupa sehingga batangnya berubah menjadi hijau dan mengambil alih sebagai organ fotosintesis utama.
Organ penyimpanan dapat membantu tanaman bertahan hidup pada periode terkering dengan mengumpulkan air pada waktu yang banyak. Mereka bisa dalam bentuk akar tunggang panjang (pada tanaman seperti kangkung laut, Crambe maritima), atau dalam umbi, umbi dan umbi-umbian, seperti allium dan eremurus. Mereka akan menyimpan cukup makanan dan air untuk memastikan tanaman memiliki energi untuk bertahan hidup sampai hujan berikutnya.
Rangkuman Tips berkebun dengan air yang sedikit:
- Tanaman membutuhkan air paling banyak dalam cuaca panas dan kering. Pada waktu puncak, hingga 70% air rumah tangga dapat digunakan di kebun.
- Pasang puntung dan tangki air sebanyak mungkin untuk menampung dan menyimpan air hujan dari waktu yang banyak, untuk digunakan selama musim kemarau.
- 24.000 liter air (cukup untuk mengisi 150 puntung air) dapat dikumpulkan dari atap sebuah rumah kecil setiap tahun.
- Air dengan sabun dan deterjen tidak berbahaya bagi tanaman dan dapat melengkapi air hujan, tetapi bukan air dengan pemutih.
- Untuk mengurangi irigasi, gunakan mulsa tebal untuk membatasi penguapan dari tanah. Ada banyak jenis yang tersedia – kerikil, kompos atau kulit kayu – yang semuanya membantu retensi air tanah.
Nah, demikianlah tips berkebun dengan air yang sedikit. Semoga saja tips kali ini bisa membantu saat kita ingin mengurus kebun di waktu kemarau. Terimakasih atas kunjungannya, sampai jumpa lagi.
Referensi:
- Expert Tips for gardening with less water - https://www.theenglishgarden.co.uk/expert-advice/gardeners-tips/expert-tips-for-gardening-with-less-water/ - Diakses tanggal 22 Juni 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar