Masyarakat kita saat ini semakin menyukai produk-produk yang bersifat organik. Hal ini berawal dari anggapan bahwa produk organik jauh lebih menyehatkan bagi tubuh. Akibatnya, produk pertanian seperti sayuran organik, telur organik dan sebagainya, mengalami peningkatan nilai jual yang sangat tinggi.
Nah, bicara tentang produk pertanian organik, tentu kita tidak lepas dari penggunaan "fertilizer" atau pupuk yang juga bersifat organik. Saya yakin saat ini anda pasti semakin ingin tau ya tentang pupuk organik. Untuk itu, luangkan waktu anda selama 5 menit saja dan baca artikel ini sampai selesai. Semua hal mendasar tentang pupuk organik bisa anda temukan dalam artikel berikut ini! Selamat membaca! - Greenmara
Pengertian Pupuk Organik
Sesuai dengan namanya, pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup. Ini artinya, saat kita memanfaatkan bahan-bahan yang berasal dari tanaman dan hewan sebagai pupuk, maka kita sebenarnya sedang menggunakan pupuk organik.
Jika kemudian ada pertanyaan apakah pupuk dari kulit atau batang pisang termasuk pupuk organik? jawabannya tentu saja. Atau mungkin ada juga yang ingin bertanya apakah kotoran sapi atau kelinci termasuk pupuk organik? maka jawabannya sudah tentu, karena semua nya bersumber dari makhluk hidup (organik).
Kalau begitu, apa saja yang termasuk kedalam pupuk organik? Nah, pertanyaan ini akan terjawab pada bagian di bawah ini yang membahas tentang jenis-jenis pupuk organik.
Jenis-Jenis Pupuk Organik
Berikut ini adalah berbagai macam pupuk yang tergolong kedalam pupuk organik:
Pupuk Kandang
Istilah pupuk kandang digunakan untuk menamai pupuk yang terbuat dari kotoran hewan (dapat berupa feses ataupun urin). Beberapa hewan yang sering dimanfaatkan kotorannya sebagai pupuk kandang misalnya: Sapi, Kelinci, Kambing dan ayam.
Pupuk kandang bisa kita bedakan menjadi dua macam, yaitu:
- Pupuk Dingin
Merupakan jenis pupuk kandang yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganisme sehingga tidak menimbulkan panas. Beberapa hewan yang kotorannya diolah menjadi pupuk dingin misalnya: Kerbau, Sapi, babi dan sebagainya
- Pupuk Panas
Adalah jenis pupuk kandang yang diuraikan secara cepat oleh mikroorganisme, sehingga ia menjadi panas. Contoh hewan yang kotorannya sering dimanfaatkan sebagai pupuk panas misalnya: kuda, ayam dan kambing
Perlu kita perhatikan, jika kita ingin memanfaatkan kotoran hewan ternak sebagai pupuk kandang, pastikan bahwa suhu nya sudah dingin, sudah berbentuk remah-remah (wujud asli nya sudah tidak nampak lagi), serta bau nya sudah berkurang. Ciri-ciri di atas merupakan indikator bahwa pupuk kandang telah matang dan bisa dipakai pada tanaman. Penggunaan pupuk kandang yang belum matang pada tanaman bisa berdampak fatal, mulai dari terhambatnya pertumbuhan hingga mati nya tanaman.
Pupuk Hijau
Pupuk hijau merupakan jenis pupuk yang berasal dari tanaman. Biasanya bahan baku pupuk hijau berasal dari sisa-sisa panen, namun ada juga tanaman yang sengaja ditanam untuk digunakan sebagai pupuk hijau, misalnya saja tanaman kacang-kacangan dan paku air. Dalam praktik pemakaiannya, kita bisa secara langsung membenamkan sisa-sisa panen kedalam tanah (saat masih hijau), atau bisa juga dengan membuatnya menjadi kompos terlebih dahulu.
Kompos
Kompos adalah pupuk yang berasal dari sisa bahan organik (bisa berasal dari tumbuhan maupun hewan) yang telah dibusukkan atau difermentasi. Beberapa bahan kompos yang cukup populer misalnya: sekam padi, tanaman pisang, jerami, sisa sayuran yang sudah membusuk, sabut kelapa, kotoran dan urine ternak, sisa pakan ternak, dan sebagainya.
Humus
Humus adalah pupuk yang tercipta secara alami dan berasal dari pembusukan material organik seperti daun kering dan ranting tanaman. Secara sederhana, humus adalah kompos yang tercipta secara alami.
Kelebihan dan Kekurangan Pupuk Organik
Pada bagian ini, kita akan membahas tentang kelebihan dan juga kekurangan pupuk organik. Ayo kita mulai dengan mempelajari keunggulannya.
Keunggulan Pupuk Organik
- Karena bersifat alami, pupuk organik akan lebih bersahabat bagi kehidupan mikroorganisme tanah.
- Proses pelepasan hara tanah saat kita menggunakan Pupuk organik terjadi secara perlahan dan kontinu. Dengan begini, ledakan suplai hara yang dapat membuat tanaman menjadi keracunan dapat kita cegah.
- Seperti layaknya Mulsa, Pupuk organik bisa juga membantu menjaga kelembaban tanah. Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi tanaman, terutama di musim kemarau.
- Penggunaan pupuk organik juga mencegah terjadinya erosi lapisan atas tanah yang merupakan lapisan mengandung banyak hara.
- Bisa membantu meremajakan kualitas tanah yang telah terlalu banyak terpapar dengan pupuk anorganik/kimia.
- Tanaman yang menggunakan pupuk organik jauh lebih menyehatkan bagi manusia karena kandungan nutrisinya lebih lengkap dan lebih banyak. Inilah sebabnya berbagai sayuran atau buah organik harganya jauh lebih mahal.
Kelemahan Pupuk Organik
- Efek terhadap tanaman tidak secepat pupuk anorganik / kimia
- Kemungkinan harus membuat sendiri. Artinya tidak selalu tersedia di pasaran
Cara Membuat Pupuk Organik
Karena pupuk organik ada banyak macam nya dan juga bisa dihasilkan dari beragam bahan baku, maka sebenarnya cara membuat pupuk organik juga akan beragam. Untuk kali ini, saya akan menampilkan satu contoh saja yaitu cara membuat kompos. Selamat membaca!
Cara Membuat Pupuk Kompos
Seperti yang telah saya sampaikan di atas bahwa pupuk kompos terbuat dari bahan bahan sisa atau sampah. Untuk itu, sebelum membuat pupuk kompos, kita perlu mengumpulkan beberapa hal seperti berikut:
Bahan Baku:
- Sisa makanan / Sampah dapur organik (sayuran, daging, ikan, dsb)
- Rumput / Dedaunan
- Serbuk kayu / Potongan kayu
- Kotoran hewan peliharaan
- Bumbu kadaluarsa
- Tanah
- Air
- Kapur Pertanian
- Arang Sekam
- Cairan pupuk EM4
Alat:
- Wadah Besar (Untuk tempat pemrosesan kompos)
- Sarung Tangan
- Sekop Tanaman (Hand Trowel)
Prosedur Pembuatan Pupuk Kompos
- Lakukan penyortiran sampah yang akan digunakan. (Pastikan tidak ada sampah anorganik yang ikut terbawa)
- Siapkan wadah dan masukkan tanah ke dalam wadah tersebut
- Siram permukaan tanah dengan air secukupnya, tidak perlu terlalu banyak
- Campur sampah organik dengan arang sekam dan kapur pertanian lalu masukkan ke dalam wadah
- Sesuaikan ketebalan tanah dan sampah (ada yang menyarankan perbandingan 1:1)
- Campurkan larutan EM4 ke dalam air lalu siramkan ke atas permukaan sampah yang telah kita masukkan ke dalam wadah tadi.
- Masukkan tanah dan tutupi semua permukaan sampah tadi dengan tanah
- Tutup rapat wadah dan biarkan selama 3 minggu.
- Simpan ditempat yang tidak terkena paparan sinar matahari.
- Setelah sekitar 3 minggu, pupuk kompos siap digunakan.
Bagaimana? Saat ini anda tentu sudah tau lebih banyak ya tentang pupuk organik. Terimakasih atas 5 menit yang telah anda luangkan untuk membaca artikel ini, mudah-mudahan waktu tersebut juga menjadi waktu yang bermanfaat bagi anda. Saya akhiri sampai di sini, sampai jumpa di artikel berikutnya.
Referensi:
- Pupuk Organik - https://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_organik - Diakses tanggal 17 Agustus 2021
- Keunggulan Pupuk Organik - https://petrokimia-gresik.com/news/keunggulan-pupuk-organik - Diakses tanggal 17 Agustus 2021
- Membuat Kompos dari Sampah Organik - https://dlh.palangkaraya.go.id/membuat-kompos-dari-sampah-organik/ - Diakses tanggal 17 Agustus 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar